Saya sadar, betapa berat bagi saya untuk membuat keputusan ini. Tapi demi kebaikan saya di masa yang akan datang, dengan penuh keikhlasan saya pun akhirnya memutuskan bahwa: Saya akan segera mengundurkan diri dari komunitas jombloers. Bukan hanya di forum ini, tapi juga di forum-forum lainnya.
Jangan! Saya minta jangan halangi keinginan saya ini. Karena sebenarnya sudah sejak lama saya berniat untuk mundur dari komunitas tersebut. Bukan! Bukan karena saya tidak merasa nyaman berada di sana, bukan itu. Bukan pula karena saya tidak sayang kepada kaum jombloers lainnya sehingga saya harus meninggalkan mereka dan melipatgandakan kesendirian mereka, bukan pula itu. Namun ada hal lain yang hendak saya capai dari keputusan ini. Hal lain yang semoga saja bernilai ibadah jika saya ikhlas dan sesuai dengan petunjukNya saat menjalaninya.
Saya kira Anda semua sudah paham dengan maksud saya ini. Kalau belum, biar saya sedikit menjelaskannya kepada Anda. Jujur, saya bukan termasuk orang yang kuat berada dalam komunitas itu terlalu lama. Selain karena bisa berefek kepada imunitas jiwa dan raga saya, terlalu lama berada di sana juga bisa membuat hati ini serasa tidak tenang. Tidak tenang bagaimana maksudnya? Saya anggap Anda sudah paham, apa yang dimaksud dengan “ketidaktenangan” itu.
Tapi sebelum saya mengundurkan diri secara resmi, saya hendak mengucapkan banyak-banyak rasa terima kasih saya kepada saudara-saudara di komunitas tersebut. Saya berterimakasih atas semangat saling mendukung, mengingatkan dan menguatkan dari saudara-saudara saya itu selama saya berada di sana. Saya juga berterimakasih atas masukan dan saran dari mereka, yang tentunya bertujuan baik bagi saya.
Di sisi lain, saya juga hendak meminta maaf kepada mereka, apabila dalam kebersamaan nan kesendirian ini saya kerap berbuat salah dan khilaf. Semoga mereka sudi memaafkan saya sebagaimana saya yang sudah memaafkan khilaf dan salah mereka jika mereka pernah melakukannya.
Lalu, apa sih kesimpulan dari celotehan yang tidak jelas ini? Begitu mungkin protes Anda ketika membaca tulisan ini. Saya maklum adanya dengan sikap itu berhubung saya tidak secara to the point memaparkan inti dari celotehan yang bertele-tele ini. Jadi singkat saja. Saya ingin meminta do’a dan restu Anda semuanya, baik yang jomblo maupun yang sudah berbojo; Baik pengantin lama, pengantin baru, maupun yang terancam jadi calon pengantin pun juga boleh. Untuk apa? Untuk mendoakan kebarokahan bagi pernikahan saya dengan calon istri saya yang insya Allah akan dilangsungkan pada:
Akad nikah Jum’at, 11 April 2008 pukul 16.00 WITA
Resepsi Sabtu 12 April 2008 pukul 19.30 WITA
Bertempat di kediaman mempelai wanita
Jl. Pulau Kalimantan Kelurahan Simpong, Kecamatan Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah.
Resepsi Sabtu 12 April 2008 pukul 19.30 WITA
Bertempat di kediaman mempelai wanita
Jl. Pulau Kalimantan Kelurahan Simpong, Kecamatan Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah.
Demikianlah pemberitahuan ini saya sampaikan. Kepada Anda yang berkesempatan untuk datang, terutama yang berdomisili di Palu, Poso, Gorontalo, Manado dan sekitarnya, saya persilakan untuk menghadiri acara ini. Yang di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Papua pun juga boleh datang. Tapi dengan catatan, ongkosnya Anda tanggung sendiri yah ^^
Terakhir, saya meminta do’a dari Anda semua, agar Allah senantiasa meluruskan niat di dalam hati saya untuk senantiasa karenaNya. Agar Allah menurunkan berkahNya kepada ikhtiar ini sehingga keberkahan itu dapat terbagi pula kepada lingkungan di sekitar kami kelak, dimanapun itu. Terima kasih saya kepada Anda.
Kami yang insya Allah berbahagia
Vani Mustapa & Wahid Nugroho
Vani Mustapa & Wahid Nugroho
JT, Maret 2008
Special thanks buat D, N, Y, J dan K
weleh....diumumkan ke dunia ya mas durra..hehehe
BalasHapustak ulangi lagi kalimat saya..
kebahagiaan antum terasa sampia ditempat saya menatap monitor...